Artis India Pakai Tas Hermes dengan 4 Gantungan Labubu, Gayanya Disebut Norak: Netizen Heboh Komentari Fashion Nyentrik

pttogel Dunia hiburan Bollywood kembali diramaikan dengan perbincangan seputar gaya fesyen salah satu artis ternama India. Baru-baru ini, seorang selebriti Bollywood terekam kamera tengah berjalan di sebuah pusat perbelanjaan mewah di Mumbai sambil mengenakan tas branded Hermes yang sangat eksklusif. Namun yang menjadi sorotan bukan hanya tasnya yang bernilai ratusan juta rupiah, melainkan empat gantungan karakter Labubu yang menempel di tas tersebut.

Gaya sang artis langsung memancing kontroversi dan perdebatan panas di media sosial. Banyak netizen yang menyebut gaya tersebut “norak”, “berlebihan”, bahkan “mengurangi nilai elegan dari tas Hermes itu sendiri.”


Tas Hermes: Simbol Status dan Kemewahan

Tas Hermes, khususnya model Birkin atau Kelly, memang telah lama dikenal sebagai simbol status sosial dan kekayaan. Tidak semua orang bisa memiliki tas ini karena harganya yang fantastis, bisa mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah tergantung bahan dan desainnya. Bahkan untuk membelinya, seseorang biasanya harus masuk dalam daftar tunggu bertahun-tahun.

Dengan demikian, mengenakan tas Hermes biasanya diasosiasikan dengan gaya elegan, klasik, dan penuh selera tinggi. Maka tidak heran, ketika tas eksklusif tersebut dipadukan dengan empat gantungan Labubu—karakter boneka lucu dari koleksi Pop Mart yang sedang viral—banyak pihak merasa bahwa sang artis telah “mengganggu” kesan mahal dan eksklusif dari tas itu.

baca juga: jurusan-kuliah-yang-gajinya-tinggi-tapi-sepi-peminat-kesempatan-emas-yang-sering-terlewatkan


Labubu: Karakter Menggemaskan yang Jadi Tren Global

Labubu merupakan karakter lucu dan sedikit nyentrik dari The Monsters series yang diciptakan oleh seniman Kenny Wong dan diproduksi oleh Pop Mart. Popularitas Labubu meroket dalam beberapa tahun terakhir, terutama di kalangan kolektor mainan dan pecinta budaya pop Asia.

Gantungan kunci atau aksesori Labubu bahkan dijual dengan harga yang tidak murah. Beberapa versi limited edition bisa dihargai jutaan rupiah per item. Maka secara teknis, empat gantungan Labubu yang menempel di tas Hermes itu juga merupakan item mewah. Namun tetap saja, secara visual, banyak yang merasa penampilannya tidak sepadan dengan aura Hermes yang elegan.


Respons Netizen: Antara Kreatif dan Kacau

Reaksi publik sangat beragam. Di Twitter, tagar #HermesLabubu sempat trending lokal di India dan bahkan mendapat perhatian dari netizen Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Berikut beberapa komentar warganet yang viral:

  • “Tas Hermes-nya cakep, tapi begitu lihat ada gantungan Labubu empat biji, rasanya kaya liat anak TK lagi pamer mainan.”

  • “Gaya ini kayak mau kaya-kayaan tapi tetap pengen keliatan cute. Bener-bener mixed signals.”

  • “Lucu sih, tapi bukan di tas Hermes juga kali… Sayang banget tasnya jadi keliatan murahan.”

Namun tak sedikit pula yang membela sang artis. Mereka menyebut gaya tersebut sebagai bentuk ekspresi diri dan keberanian tampil beda di tengah standar fesyen yang serba konservatif.

  • “Fashion itu tentang kebebasan berekspresi. Kalau dia suka Labubu dan Hermes, why not digabung aja?”

  • “Norak menurut siapa? Menurut kalian aja yang ga mampu beli dua-duanya.”


Pakar Fashion Angkat Bicara

Melihat perdebatan ini, beberapa pakar fashion di India pun turut memberikan pendapat. Desainer kondang Priya Malhotra menyebut bahwa dunia fesyen saat ini memang bergerak ke arah yang lebih personal dan eksperimental.

“Dulu, tas Hermes itu sacred. Sekarang, banyak orang memadukannya dengan elemen-elemen street style, bahkan budaya pop. Ini bukan masalah norak atau enggak, tapi lebih ke arah ekspresi personal,” ujar Priya dalam wawancaranya bersama Hindustan Times.

Namun, ia juga menambahkan bahwa dalam dunia fashion, konteks tetap penting. Jika ingin tampil dengan gaya eksentrik, sebaiknya diperhatikan pula waktu dan tempat agar tidak menimbulkan kesan yang salah.


Kesimpulan: Gaya yang Mengundang Perdebatan

Fenomena artis India yang memakai tas Hermes dengan empat gantungan Labubu ini memang menjadi bukti bahwa gaya personal bisa menabrak batas konvensi fashion. Meski mendapat banyak kritik, di sisi lain aksi ini juga membuka diskusi soal batas antara kebebasan berekspresi dan keselarasan estetika.

Di era digital seperti sekarang, satu gaya penampilan bisa dengan cepat menjadi viral dan menuai reaksi beragam dari publik. Mau disebut norak atau nyentrik, satu hal yang pasti: sang artis sukses mencuri perhatian, dan mungkin, itu memang tujuannya.

sumber artikel: www.hollowgroundbarbershop.com