Jurusan Kuliah yang Gajinya Tinggi, Tapi Sepi Peminat: Kesempatan Emas yang Sering Terlewatkan

Dalam dunia pendidikan tinggi, banyak calon mahasiswa cenderung pttogel memilih jurusan populer seperti Kedokteran, Teknik Informatika, Hukum, atau Manajemen karena dianggap menjanjikan masa depan cerah. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa ada sejumlah jurusan kuliah yang sebenarnya menawarkan prospek gaji tinggi, tetapi justru sepi peminat. Fenomena ini membuka peluang emas bagi mereka yang cermat membaca kebutuhan pasar kerja masa depan.

Berikut ini adalah beberapa jurusan kuliah yang secara statistik memiliki prospek gaji yang tinggi, namun jarang diminati oleh calon mahasiswa:


1. Aktuaria

Jurusan Aktuaria merupakan kombinasi dari matematika, statistik, dan ekonomi yang digunakan untuk menghitung risiko dalam dunia asuransi dan keuangan. Profesi aktuaris sangat dibutuhkan oleh perusahaan asuransi, dana pensiun, dan lembaga keuangan lainnya.

Gaji dan Prospek:
Seorang aktuaris profesional bisa memiliki gaji mulai dari Rp10 juta hingga puluhan juta rupiah per bulan, tergantung pada level keahlian dan pengalaman.
Namun, karena jurusan ini dikenal sangat sulit dan penuh hitungan rumit, banyak calon mahasiswa menghindarinya. Padahal, permintaan terhadap profesi ini terus meningkat, terutama di era digitalisasi dan pengelolaan data besar.

baca juga: brasil-ancam-bawa-kasus-juliana-marins-ke-jalur-hukum-ini-kata-tngr


2. Statistika Terapan

Statistika adalah ilmu tentang pengolahan dan analisis data. Di era big data dan kecerdasan buatan saat ini, kebutuhan terhadap ahli statistika sangat tinggi, terutama di sektor perbankan, riset pasar, teknologi, bahkan pemerintahan.

Gaji dan Prospek:
Lulusan statistika yang bekerja sebagai data analyst, data scientist, atau researcher di perusahaan teknologi bisa mendapatkan gaji antara Rp8 juta hingga lebih dari Rp20 juta per bulan.
Sayangnya, banyak calon mahasiswa yang belum memahami betapa penting dan menjanjikannya jurusan ini, karena dianggap terlalu teoritis dan membosankan.


3. Geofisika dan Teknik Geologi

Dua jurusan ini berfokus pada studi tentang bumi, seperti struktur batuan, potensi sumber daya alam, dan risiko bencana. Lulusan dari bidang ini sangat dibutuhkan di sektor pertambangan, energi, dan eksplorasi migas.

Gaji dan Prospek:
Profesi seperti geologis atau geofisikawan di perusahaan tambang bisa menghasilkan gaji awal Rp10 juta – Rp30 juta per bulan. Bahkan, di proyek eksplorasi luar negeri, gaji bisa jauh lebih tinggi.
Meski begitu, jurusan ini sering sepi peminat karena dianggap “kotor”, jauh dari kota, dan berat di lapangan.


4. Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Jurusan ini bukan hanya soal menjadi pustakawan, tetapi juga tentang manajemen informasi dan dokumentasi digital, metadata, dan sistem pengarsipan modern. Lulusan jurusan ini semakin dibutuhkan dalam pengelolaan big data, dokumentasi digital, dan sistem informasi perusahaan besar.

Gaji dan Prospek:
Gaji lulusan bisa sangat kompetitif tergantung di mana mereka bekerja—mulai dari Rp5 juta hingga Rp15 juta per bulan. Apalagi jika mereka bekerja di sektor teknologi atau instansi internasional.
Namun, karena namanya terdengar “jadul” dan tidak populer, banyak orang menganggap remeh jurusan ini.


5. Agribisnis dan Teknologi Pangan

Di tengah kebutuhan pangan global yang terus meningkat, jurusan agribisnis dan teknologi pangan memiliki peran vital dalam menciptakan inovasi pangan, manajemen pertanian modern, dan logistik makanan.

Gaji dan Prospek:
Peluang kerja terbuka lebar di perusahaan agritech, industri makanan, maupun sebagai pengusaha mandiri. Gaji awal bisa mulai dari Rp6 juta hingga puluhan juta untuk posisi manajerial di perusahaan besar.
Namun, banyak calon mahasiswa memandang bidang pertanian sebagai sektor “kelas dua” sehingga minat masuk jurusan ini masih rendah.


6. Kehutanan dan Ilmu Lingkungan

Jurusan ini menekankan pada pengelolaan sumber daya alam, konservasi, dan isu lingkungan yang kini menjadi perhatian global. Lulusan jurusan ini banyak dibutuhkan oleh organisasi lingkungan, LSM internasional, dan perusahaan energi hijau.

Gaji dan Prospek:
Gaji bisa sangat variatif, tergantung apakah bekerja di sektor swasta, pemerintah, atau internasional. Rata-rata Rp6-15 juta per bulan, dan bisa lebih tinggi untuk proyek berskala global.
Namun, karena kurang “glamor” dibanding jurusan lain, banyak yang tidak melirik jurusan ini sebagai pilihan utama.


Mengapa Jurusan Ini Sepi Peminat?

Beberapa alasan mengapa jurusan-jurusan ini kurang diminati meski memiliki prospek gaji tinggi antara lain:

  • Kurangnya informasi dan edukasi tentang prospek kerja.

  • Stigma negatif terhadap bidang yang terdengar “berat”, “tidak keren”, atau “kotor”.

  • Minimnya exposure di media atau sekolah terhadap keberhasilan lulusan jurusan tersebut.

  • Takut akan kesulitan akademik, seperti matematika tingkat tinggi atau kerja lapangan yang intens.


Kesimpulan: Peluang Besar di Balik Sepinya Peminat

Memilih jurusan kuliah bukan hanya soal ikut-ikutan tren, tapi harus mempertimbangkan potensi karier jangka panjang. Jurusan yang sepi peminat bisa menjadi ladang emas bagi mereka yang siap bekerja keras dan menekuni bidangnya dengan serius.

Dengan meningkatnya permintaan tenaga profesional di bidang-bidang seperti statistika, aktuaria, teknologi pangan, dan geologi, lulusan jurusan ini justru berpeluang besar mendapatkan pekerjaan dengan gaji tinggi dan karier yang stabil.

sumber artikel: www.hollowgroundbarbershop.com