angkaraja Di era serba digital seperti sekarang, modus penipuan semakin beragam. Mulai dari penipuan via SMS, telepon, hingga yang paling sering, yaitu melalui aplikasi chat seperti WhatsApp dan Telegram. Para penipu biasanya berpura-pura menjadi pihak bank, perusahaan ekspedisi, bahkan teman atau keluarga korban. Namun, lucunya, tidak semua modus penipuan berjalan mulus. Banyak penipu justru ketahuan bohong gara-gara jawabannya tidak masuk akal, logikanya berantakan, bahkan kadang malah bikin ngakak orang yang hampir jadi korban.
Berikut ini ragam chat penipu gagal nipu yang kocak banget sampai bikin geleng-geleng kepala.
1. Mengaku dari Bank, Tapi Salah Sebut Nama
Salah satu modus paling umum adalah penipu mengaku sebagai pihak bank. Mereka biasanya mengirim pesan yang berisi ancaman seperti “rekening Anda akan diblokir” atau “Anda memenangkan hadiah miliaran rupiah”. Tapi kocaknya, banyak dari mereka justru salah menyebut nama korban. Misalnya:
Penipu: “Selamat pagi, Bapak Andi. Kami dari Bank XYZ ingin mengonfirmasi rekening Anda.”
Korban: “Lho, nama saya bukan Andi.”
Penipu: “Eh… maaf, maksud saya Bapak Budi.”
Dari sini saja sudah ketahuan kalau penipu tidak benar-benar tahu siapa targetnya. Malah bikin korban ngakak karena merasa seperti sedang ditebak-tebak namanya.
2. Hadiah Undian Tapi Korban Nggak Pernah Ikut
Modus lain adalah penipu mengaku korban memenangkan undian berhadiah. Misalnya hadiah mobil, motor, atau uang tunai. Padahal, korban sendiri merasa tidak pernah ikut undian sama sekali.
baca juga: selamat-tinggal-one-piece-akhir-perjalanan-legenda-anime-dan-manga-yang-menginspirasi
Penipu: “Selamat! Anda memenangkan 1 unit mobil Toyota Alphard.”
Korban: “Wah, mantap. Tapi saya kan nggak pernah ikut undian, dapat dari mana?”
Penipu: “Dapat dari sistem acak, Pak.”
Korban: “Kalau gitu, kasih aja mobilnya ke yang lain. Saya nggak butuh.”
Bisa dibayangkan bagaimana wajah penipu yang langsung panik karena skenarionya gagal total.
3. Penipu Ngaku Teman Lama, Tapi Salah Informasi
Ada juga yang berpura-pura jadi teman lama. Biasanya mereka akan bilang: “Halo, ini aku teman SMP kamu dulu, ingat nggak?” Namun, begitu ditanya balik, jawabannya malah ngaco.
Penipu: “Ini aku, teman SMP kamu. Masih ingat nggak?”
Korban: “Oh iya, kita dulu SMP di mana ya?”
Penipu: “Kita SMP di Jakarta kan?”
Korban: “Loh, saya sekolahnya di Surabaya.”
Langsung auto ketahuan bohong. Bukannya dapat transferan, si penipu malah bikin hiburan gratis buat korban.
4. Modus Paket Nyasar
Banyak juga penipu yang berpura-pura menjadi kurir ekspedisi. Mereka akan bilang ada paket nyasar dan korban harus membayar sejumlah biaya agar bisa menerimanya. Tapi, lucunya, sering kali paket yang disebutkan tidak masuk akal.
Penipu: “Paket Anda berisi iPhone 15 Pro sudah tiba, silakan bayar biaya administrasi Rp2 juta.”
Korban: “Tapi saya nggak pernah belanja online.”
Penipu: “Ini mungkin hadiah dari teman atau keluarga.”
Korban: “Saya nggak punya teman.”
Balasan polos seperti ini sering bikin penipu kebingungan sendiri, bahkan kadang langsung memblokir nomor korban.
5. Bahasa Berantakan, Bikin Ngakak
Selain isi pesannya, gaya bahasa penipu sering kali bikin ngakak. Banyak yang menggunakan bahasa kaku, campuran antara formal dan gaul, atau bahkan typo parah. Misalnya:
Penipu: “Selamat siang Bapak/Ibu, anda menag dapat hadiah sebesar 100.0000.000 juta rupiah.”
Korban: “Itu berapa? 100 juta, 1 miliar, atau angka random?”
Salah ketik jumlah hadiah justru membuat modus penipuan semakin tidak meyakinkan, malah jadi bahan candaan.
6. Penipu Kena Balas Chat Kocak dari Korban
Tidak jarang, korban yang sadar sedang ditipu malah iseng balik menggoda penipunya. Misalnya pura-pura percaya, lalu menjawab dengan gaya yang bikin penipu emosi.
Penipu: “Transfer dulu biayanya, nanti baru hadiah dikirim.”
Korban: “Oke, saya mau transfer. Nomor rekeningnya apa?”
Penipu: “Ini nomor rekeningnya XXXXX.”
Korban: “Sebentar, saya transfer doa dulu ya. Semoga Anda cepat sadar dan insaf.”
Balasan seperti ini biasanya langsung bikin penipu marah atau kabur.
7. Penipu Malah Kena Skakmat Fakta
Kadang, penipu juga tidak bisa melawan logika korban. Misalnya mereka mengaku dari polisi, tapi informasinya ngawur.
Penipu: “Kami dari kepolisian, Anda terlibat kasus pencucian uang.”
Korban: “Wah, hebat sekali ya polisi ngechat lewat WhatsApp. Nggak ada surat resmi?”
Penipu: “Eh… ini sistem baru.”
Korban: “Kalau sistem baru, coba kasih nomor badge polisi kamu.”
Auto hilang tanpa jejak.
Penutup
Penipuan online memang semakin kreatif, tapi untungnya tidak semua orang mudah tertipu. Justru banyak yang menganggap chat penipu itu lucu karena isi pesannya ngawur dan logikanya tidak nyambung. Meski bikin ngakak, tetap penting untuk waspada dan jangan pernah sembarangan memberikan data pribadi atau mentransfer uang ke pihak yang tidak jelas.
Jadi, kalau kamu menerima chat seperti di atas, jangan langsung panik. Bisa jadi itu hanya salah satu dari sekian banyak penipu gagal nipu yang ujung-ujungnya malah jadi bahan tawa.
sumber artikel: www.hollowgroundbarbershop.com